Pengantar
Tulisan ini merupakan lanjutan jawaban atas komentar (pertanyaan) dari
Ibu Hj Astuti di Purbalingga.
Realita
Produk luar negeri banyak terdapat disekitar kita, baik berupa barang
elektronik, kain dan baju, perabotan rumah tangga, bahkan sampai di dapur juga
ada produk luar negeri. Sudah tidak heran lagi, meski hidup di Negara agraris ternyata
kita masih sering makan nasi dari beras impor.
Jangan keliru.., yang mengkonsumsi produk luar negeri itu bukan hanya
golongan orang kaya beruang saja, tetapi sudah merata ke semua lapisan masyarakat,
bahkan RASKIN yang dinikmati masyarakat miskin itu adakalanya (terkadang) juga pakai
beras impor… he-he-he…
Kenapa produksi dalam negeri belum mampu menjadi penguasa pasar di negeri
sendiri? Inilah sebenarnya sebuah
realita kehidupan yang sangat pantas untuk direnungkan dan sangat perlu untuk ditindak
lanjuti oleh seluruh warga Negara Indonesia.
Kodrat
Manusia dikodratkan untuk selalu menggunakan akal penalaran dan naluri
perasaannya dalam setiap langkah tindakannya.
Setiap orang bebas menentukan langkah tindakan dan akan menerima hasil
dari tindakannya itu. Kalau dihadapkan pada sebuah pilihan, misalnya harus
memilih antara membeli barang yang bagus dan murah atau membeli barang yang jelek
dan mahal… dapat dipastikan setiap orang akan memilih membeli barang yang lebih
bagus dan lebih murah.
Keputusan demikian sudah merupakan kodrat dan hak azasi setiap
individu, yang tidak perlu dipengaruhi apalagi dipaksakan untuk pilih membeli
barang yang lain…
Problem dan Solusi
Kalau dalam realitanya produksi dalam negeri belum mampu menjadi
penguasa pasar di negeri sendiri… problemanya adalah karena produksi dalam
negeri belum mampu bersaing dengan produksi luar negeri baik dari segi kualitasnya
maupun harganya.
Solusinya adalah, bangsa kita harus segera bangkit dan bersikap dewasa,
berusaha dan berjuang membuat produk dalam negeri dapat lebih berkualitas
dibandingkan produk luar negeri, dah harga jualnya dapat lebih murah dari
produk luar negeri.
Bila kondisi demikian dapat menjadi kenyataan, insya Alloh semua orang
suka buatan Indonesia, bahkan bukan hanya orang Indonesia yang suka, tapi orang
luar negeri juga suka buatan Indonesia… he-he-he…
Penutup
Pandangan tersebut hanyalah pendapat pribadi sebagai jawaban pertanyaan
pengunjung Blog dan sebagai bahan yang pantas direnungkan bersama…
Setiap orang boleh setuju atau nggak setuju dengan pandangan tersebut
diatas, kata pepatah “kepala sama bulat seperti bola, tetapi pendapat boleh
berbeda-beda”
Semoga
dapat diambil hikmah manfaatnya, terimakasih atas tanggapan positifnya kepada
Blog ini.
kue tah iya... bener ora kleru.
BalasHapusning perkarane tuli kepriye gole nglakoni...
gunung2 digawe sawah
kepriye gole mbanyoni? Jel kepriye???